Beberapa orang telah menolak hati nuraninya yang murni itu, dan karena itu kandaslah iman mereka
Bacaan Alkitab Setahun : Mazmur 34; Kisah Para Rasul 6; Keluaran 17-18
Apa yang keluar dari kehidupan kita, baik perkataan, perbuatan dan tingkah laku mengalir dari hati. Matius 15:18 berkata, “Tetapi apa yang keluar dari mulut berasal dari hati dan itulah yang menajiskan orang. Karena dari hati timbul segala pikiran jahat, pembunuhan, perzinahan, percabulan, pencurian, sumpah palsu dan hujat.” Namun semua perbuatan jahat itu tidak terjadi secara tiba-tiba, namun melalui sebuah proses.
Rasul Paulus berkata bahwa “beberapa orang telah menolak hati nuraninya yang murni” sehingga pada akhirnya iman mereka kandas. Hati nurani kita adalah sebuah alarm yang Tuhan berikan untuk memberi peringatan. Tuhan pun berbicara kepada kita melalui hati nurani. Namun jika kita terus menerus mengabaikan peringatan hati nurani kita maka lama-lama hati nurani kita akan tumpul dan dipenuhi dengan hal-hal yang jahat.
Lalu bagaimana caranya membersihkan hati nurani kita yang telah kotor itu? Ketika kita mengundang Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat, saat itu kita telah diberikan hati yang baru. Hal ini dikuatkan dengan pernyatan dalam 1 Petrus 3:21, dimana melalui baptisan, manusia lama kita telah mati dan manusia baru bangkit bersama kebangkitan Kristus. Melalui darah Yesus hati nurani kita telah disucikan (Ibrani 9:14).
Jadi, hari ini kita adalah manusia baru yang telah diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya (Efesus 4:24). Dan sebagai manusia baru itu kita terus menerus diperbaharui untuk mengenal pengetahuan yang benar supaya sama seperti Kristus (Kol 3:10). Untuk itu mari jaga hati kita dengan segenap kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan kita.
Seperti sebuah mata air, demikianlah hati kita. Jika kita jaga dari pencemaran dunia ini, hati kita akan memancarkan kehidupan, jika tidak maka yang mengalir adalah kebinasaan.